Sunday, March 21, 2010

Seks, Doping Andalan di Pagi Hari

Bagi Anda pasangan muda umumnya hubungan intim lebih sering dilakukan di malam hari terutama di hari kerja. Padahal sebuah penelitian mengatakan jika Anda melakukannya di pagi hari, Anda akan mendapatkan sensasi kenikmatan yang berbeda. Apa sebabnya? Check this out!

Lebih bersemangat melakukannya


Pria biasanya “terbangun” setelah tidur, ini berarti Anda berdua bisa berhubungan seks dengan menghemat waktu alias tanpa harus melakukan pemanasan terlalu lama. Secara psikologis, Anda juga makin percaya diri dan bersemangat ketika mengetahui bahwa si dia  siap menerima “aksi” Anda kapan pun juga.

Lebih rileks

Bangun tidur adalah keadaan yang paling rileks bagi setiap orang, situasi ini menjadi menguntungkan bagi pasangan suami istri untuk mencapai orgasme. Anda berdua tidak ada sesuatu yang dipikirkan seperti misalnya stress akibat pekerjaan sehingga hubungan seks pun lebih lancar dilakukan.


Lebih berkualitas

Hubungan seks seks di pagi hari meski dengan waktu terbatas tetapi dijamin hasilnya lebih berkualitas. Pasalnya tubuh Anda dan pasangan berada dalam kondisi paling fit sehingga kepuasan yang didapatkan pun semakin maksimal.


Menjadi stimulan yang menyenangkan

Anda bisa menganggapnya sebagai perangsang. Semacam menu pembuka, untuk selanjutnya menantikan hidangan yang sesungguhnya di malam hari. Anda menjadi mengingat terus aksi di pagi hari itu sehingga menjadi stimulan membangkitkan gairah seks Anda lagi.


Lebih merasa dicintai

Salah satu hal yang menguntungkan seks di pagi hari adalah Anda merasa dicintai sehari penuh dan diperhatikan. Akibatnya Anda juga menjadi lebih bersemangat dalam menjalani aktivitas dan rutinitas hari itu.


10 Masalah Seks Pada Pasangan Modern

Menurut para pakar seks, ada 10 problem utama yang sering melanda pasangan modern.
1. Kecanduan, yakni segala aktivitas seksual yang tak bisa dikontrol.
Misalnya, melihat material pornografi, masturbasi, atau mengunjungi lokalisasi.

2. Bosan.
Bertambahnya usia perkawinan sering kali membuat kehidupan seks menjadi monoton.

3. Sulit orgasme.
Penelitian menunjukkan, sebanyak 35 persen perempuan belum pernah merasakan orgasme, dan 25 persen wanita sulit mencapai orgasme. Selain itu diperkirakan, 70 persen wanita tidak bisa mencapai klimaks bila hanya lewat penetrasi seks saja. Untuk mencapai orgasme, mereka memerlukan bantuan alat bantu seks.

4. Ejakulasi dini.
Masalah seksual ini dikeluhkan oleh lebih dari 40 persen pria.

5. Gairah tak sama.
Secara umum pria memang punya dorongan seks lebih kuat karena mereka memiliki hormon testosteron 20-40 kali lebih banyak dibanding wanita. Pada pria, kadar testosteron mereka akan tetap sama, sedangkan wanita sangat dipengaruhi oleh siklus menstruasi, kehamilan, dan usia.

6. Sulit ereksi
Masalah ini diderita oleh 40 persen pria berusia 40 tahun, dan 70 persen dialami pria berusia 70 tahun. Mayoritas disebabkan oleh stres dan gangguan kesehatan lainnya.

7. Nyeri saat berhubungan
Pada umumnya kondisi ini disebabkan oleh kurangnya rangsangan. Pasca-persalinan, menopause, infeksi, iritasi, dan masalah ginekologi lainnya juga bisa menyebabkan rasa nyeri dan kesakitan saat penetrasi.

8. Tak bergairah
Redupnya gairah bercinta bisa disebabkan oleh banyak faktor. Misalnya stres, kelelahan, sakit, atau masalah emosional dengan pasangan.

9. Kecanduan pornografi di internet
Orang yang kecanduan pornografi di internet biasanya malas melakukan interaksi fisik secara nyata. Akibatnya, pasangannya pun merasa diabaikan.

10. Punya pasangan online
Menjamurnya situs-situs pertemanan membuka kesempatan untuk “selingkuh”. Tak sedikit pasangan yang ditinggalkan karena suami atau istrinya justru sibuk bermesraan di internet dengan kekasih di dunia maya.